Inovasi BRIN Kembangkan Sistem Meter Air Prabayar Berbasis IoT

DelapanDetik.Com – Peneliti Ahli Madya Pusat Riset Mekatronika Cerdas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Hanif Fakhrurroja mengembangkan sistem meter air prabayar menggunakan token Standard Transfer Specification (STS) berbasis Internet of Things (IoT).

Bersama tim peneliti Telkom University (Tel-U), mereka berhasil mendapatkan hibah pendanaan riset dan inovasi reka cipta pada Matching Fund Kedaireka 2023.

“Produk inovasi ini dikembangkan bersama mitra Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) PT Multi Instrumentasi, bertujuan menurunkan angka volume air tak berekening (non-revenue water) akibat pembacaan meter manual,” kata Hanif, Selasa (28/5/2024).

Teknologi yang disebut smart water meter ini menggabungkan IoT dengan beberapa teknologi dari Telkom Indonesia. Ini memungkinkan pengawasan meter air secara real time dengan akurasi lebih tinggi dibandingkan teknologi konvensional.

Inovasi ini merupakan pengembangan lanjutan dari reka cipta pada Program Matching Fund Kedaireka Tahun 2022, yaitu “Automated Water Meter Reading Berbasis Internet of Things“. Diharapkan pada 2024, riset ini berlanjut, sehingga dapat dilakukan proof of concept (PoC) oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan segera diimplementasikan ke pelanggan.

Menurut Hanif, kurangnya produksi dalam negeri, terutama dalam hal Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) pada produk meter air prabayar berbasis token, menjadi tantangan dalam riset dan inovasi.

Transformasi digital juga menjadi tuntutan penting pada layanan publik PDAM. Dengan tujuan memudahkan sistem pembayaran melalui token prabayar dan meningkatkan efisiensi proses bisnis PDAM.

Lima Lokasi Uji Coba

PT Multi Instrumentasi, produsen meteran air terbesar di Indonesia yang berlokasi di Cinambo, Bandung, akan menentukan lima lokasi uji coba pada tahun ini.

Mereka telah menghubungi salah satu perumahan dinas BUMN di daerah Karawang untuk pemasangan di pipa-pipa distribusi dan pipa-pipa perumahan, dengan tujuan efisiensi penggunaan air.

“Penggunaan sistem token ini mempermudah manajemen di perusahaan BUMN untuk mengelola efisiensi air di perumahan pegawai sehingga tidak terjadi pemborosan,” jelas Hanif.

Untuk PoC prepaid smart water meter berbasis token STS, Hanif bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Tel-U untuk menghitung kelayakan investasi. “Mereka akan menghitung kelayakan investasi sehingga mempermudah PDAM dalam perencanaan pengadaan prepaid water meter ini,” pungkas Hanif. (Sumber brin.go.id)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *