BRIN Edukasi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan di SMPN 2 Subang

DelapanDetik.Com – Pusat Riset Teknologi Tepat Guna (PRTTG) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengadakan sesi edukasi di SMPN 2 Subang dengan topik “Aku Pelindung Bumiku Dari Sampah Plastik” dan sub topik “Teknik Pengelolaan Lingkungan.”

Kegiatan ini dihadiri oleh Arie Sudaryanto, periset Ahli Utama di PRTTG-BRIN, yang memberikan penjelasan mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang efektif untuk mencegah bencana lingkungan.

Arie Sudaryanto menjelaskan bahwa sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan dampak negatif bagi lingkungan. Karena itu, pengelolaan sampah perlu dilakukan sejak hulu dengan pemilahan sampah organik, anorganik, dan limbah berbahaya.

Pihak sekolah, lanjutnya, harus menyediakan tempat sampah sesuai kategori limbah, seperti plastik botol dan gelas yang dapat dipilah, dibersihkan, dan dijual untuk didaur ulang.

“Sampah perlu diolah dengan memanfaatkan Teknologi Tepat Guna (TTG) agar prosesnya efisien dan tidak berbiaya tinggi. Sekolah memiliki program Adiwiyata yang menilai pengelolaan lingkungan sekolah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa beberapa inovasi teknologi dari Tim RDF dan BSF dapat diterapkan di sekolah untuk mendukung pengelolaan sampah yang efektif.

Ia juga menyebutkan bahwa SMPN 2 Subang, yang sebelumnya mengikuti penilaian Sekolah Adiwiyata sebelum pandemi Covid-19, lebih bersemangat untuk kembali mengikuti verifikasi pada tingkat Kabupaten dan Provinsi tahun 2025.

Aspek penilaian yang penting adalah pengelolaan sampah mandiri, yang memerlukan kerja sama antara sekolah dan PRTTG-BRIN.

Dalam kesempatan ini, Arie juga mengusulkan penggunaan Mesin Termal Pemusnah Sampah (MTPS) Skala Portable untuk mengatasi masalah residu sampah di halaman belakang sekolah. Tim Inovasi Peralatan Sampah BRIN akan mengajukan kerjasama peminjaman lokasi untuk pengujian MTPS di sekolah.

Kusnadi, Kepala Sekolah SMPN 2 Subang, menyatakan apresiasi atas kegiatan edukasi ini. Ia menjelaskan bahwa modul proyek P5 yang diterapkan berisi tujuan, langkah, media pembelajaran, dan asesmen yang dirancang untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan.

“Kami berharap siswa dapat memahami dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan,” kata Kusnadi.

Kegiatan edukasi ini dihadiri oleh 1.017 siswa dari kelas 7, 8, dan 9, serta empat periset PRTTG-BRIN, termasuk Arie Sudaryanto dan Dadang D Hidayat, serta dua teknisi, Taufik Yudhi dan Dadang Gandara.

Kusnadi berharap kerja sama dengan BRIN akan terus berlanjut untuk mendukung penerapan program P5 dan pengelolaan sampah di sekolah.

“Antusiasme siswa dan keseriusan mereka dalam mengikuti edukasi ini sangat mengesankan. Kami berterima kasih kepada tim periset BRIN atas dukungannya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa kami dalam pengelolaan lingkungan,” tutup Kusnadi. (Sumber brin.go.id)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *