Gelar Rakor Tim Percepatan Penurunan Stunting, Ini Harapan Pj Walikota Lhokseumawe 

LHOKSEUMAWE – Dalam upaya percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kota (Pemkot) Lhokseumawe menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk tahun 2024.

Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Pj Walikota Lhokseumawe, A Hanan, SP, MM, yang berlangsung di Aula Kantor Wali Kota setempat, Selasa (28/5/2024).

Dalam sambutannya, Walikota menekankan pentingnya menangani masalah stunting yang merupakan isu nasional yang sangat serius. Stunting berdampak panjang pada pembangunan sumber daya manusia dan tidak dapat diabaikan.

“Oleh karena itu, penanganannya harus melibatkan berbagai aspek seperti kesehatan, keluarga, lingkungan, air bersih, sanitasi, serta perilaku,” kata a Hanan.

Pada kesempatan tersebut, A Hanan meminta kepada tim TPPS untuk terus melahirkan inovasi dan kegiatan yang memastikan gizi yang dibutuhkan tersalurkan kepada 752 anak stunting di Kota Lhokseumawe.

“Pemerintah Kota Lhokseumawe berkomitmen mengatasi stunting dengan pendekatan terpadu dan kolaborasi kuat dari semua pihak,” ujar A Hanan.

Tak hanya itu, Beliau juga menggarisbawahi bahwa penurunan angka stunting tidak hanya menjadi tugas instansi tertentu, tetapi membutuhkan keterlibatan semua pemangku kepentingan di kota tersebut.

“Menurut data TPPS Kota Lhokseumawe, prevalensi stunting pada tahun 2023 turun menjadi 20,7% dari 28,1% pada tahun sebelumnya, menjadikan Lhokseumawe posisi kedua terendah setelah Gayo Lues. Pada bulan April 2024, jumlah balita stunting di kota ini tercatat sebanyak 752 jiwa atau 5,2%, turun dari 796 jiwa atau 5,5% pada bulan Maret 2024,” tuturnya.

Lebih lanjut, Pj Walikota juga mengingatkan bahwa meski ada penurunan 7,4%, upaya intervensi program dan kegiatan penurunan angka stunting harus tetap berkelanjutan.

“Saya tekankan bahwa pentingnya sinergi dan kolaborasi seluruh perangkat daerah dan tidak saling melempar tanggung jawab,” ucapnya.

“Saya sangat mengapresiasi program Rumoh Gizi Gampong (RGG) atas kegiatan yang dilakukan dalam mengentaskan stunting di Kota Lhokseumawe,” tambahnya.

Dalam mendukung target nasional untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada tahun 2024, Walikota meminta seluruh kepala OPD untuk menjadi Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting minimal untuk dua balita stunting.

Selain itu, beliau juga berharap dukungan dari berbagai pihak seperti BUMN/BUMD, perbankan, akademisi, LSM, swasta, mitra pembangunan, dan media.

“Masa depan kita tergantung pada aksi dan langkah kolaboratif yang kita lakukan sekarang. Kita berharap agar semua ikhtiar yang dilakukan mendapatkan ridha dari Allah SWT,” pungkasnya.



Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *