Lindungi Konsumen, BSN dan YLKI Dorong Masyarakat Pilih Produk Ber-SNI

DelapanDetik.Com – Kasus produk makanan impor yang tidak memenuhi standar keamanan telah meresahkan masyarakat, terutama terkait kesehatan anak-anak.

Baru-baru ini, camilan impor dari China menyebabkan keracunan pada sejumlah siswa di Sukabumi, mengakibatkan pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsinya. Kasus serupa menunjukkan bahwa produk-produk tidak berstandar yang masuk ke Indonesia dapat mengancam kesehatan.

Hal ini menegaskan pentingnya kesadaran konsumen untuk memilih produk yang telah berstandar, seperti Standar Nasional Indonesia (SNI).

Dengan memilih produk ber-SNI, konsumen dapat memastikan keamanan, kualitas, dan kesehatan produk yang dikonsumsi, sekaligus mendukung upaya perlindungan konsumen dan peningkatan daya saing industri dalam negeri.

Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah menekankan bahwa SNI sebagai satu-satunya tanda mutu di Indonesia dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk memastikan keamanan dan kualitas produk.

“Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk ber-SNI, sehingga terlindungi dari barang-barang yang tidak berkualitas,” ujar Zakiyah pada Jumat (18/10/2024) di Kantor BSN, Jakarta.

Sebelumnya, Plt. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Indah Suksmaningsih, dalam acara Edukasi SNI kepada Komunitas Konsumen, pada Kamis (17/10/2024) di Kantor BSN, Jakarta juga menggarisbawahi pentingnya SNI sebagai upaya negara melindungi masyarakat.

“Dapat disimpulkan, 2 keistimewaan SNI adalah untuk menyelesaikan persengketaan antara produsen juga konsumen dimana standar sebagai rujukannya, sekaligus SNI sebagai bukti kehadiran negara untuk melindungi masyarakatnya,” kata Indah.

Dalam kegiatan yang merupakan kerjasama antara BSN dengan YLKI tersebut, disimpulkan bahwa edukasi mengenai SNI menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk berstandar.

Kegiatan diikuti oleh berbagai organisasi perempuan dan komunitas seperti Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jakarta; Organisasi Aisyiyah; Kelompok Senam Wanita; Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kranji; LSM Wanita Al-Irsyad; Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS); Kongres Wanita Indonesia (KOWANI); Organisasi Perempuan Minang; Rukun Keluarga Kecamatan Lubuk Basung (RKKL) Minang; dan Kelompok Menjahit.

Kegiatan berjalan lebih menyenangkan dengan kehadiran edugames “Detektif SNI”. Dengan edukasi SNI melalui edugames ini, suasana menjadi lebih menyenangkan, interaktif, menarik dan diharapkan dapat mengena kepada peserta. (ilustrasi pixabay.com/@ccipeggy)

Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *