Gelar Sosialisasi Anti Fraud, BPJS Kesehatan: Demi Keberlangsungan JKN

KOTA LANGSA – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menggelar sosialisasi anti kecurangan (Fraud) demi menjaga keberlangsungan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Selasa (25/06/24).

Sosialisasi yang dilaksanakan pada Hari Senin (24/06/2024) di aula virta Tirta Raya Langsa ini adalah upaya mencegah adanya potensi kecurangan yang bisa berasal dari peserta JKN, duta BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, penyedia obat maupun pemangku kepentingan lainnya yang berpotensi menimbulkan kerugian.

BPJS Kesehatan Cabang Langsa bersama seluruh stakeholdernya harus membangun sistem pencegahan kecurangan JKN. Pembentukan ekosistem anti fraud ini merupakan bagian dari komitmen BPJS Kesehatan agar dalam pelaksanaan Program JKN dapat berjalan efektif dan efisien.

Kepala BPJS Kesehatan Cabang Langsa, Sri Yulizar Pohan dalam pembukaan acara tersebut mengatakan “Say No to Fraud”. “mari kita bersinergi, berkolaborasi menjadi agen perubahan yang positif dalam mencegah adanya kecurangan dan membangun budaya integritas yang kuat”, ucapnya.

“Penyalahgunaan kartu JKN peserta oleh orang yang tidak berhak bisa saja terjadi di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)”, sebutnya lagi.

Sri Yulizar Pohan menambahkan, ntuk mengantisipasi hal tersebut, BPJS Kesehatan membentuk unit khusus dalam struktur organisasi yang berfungsi untuk mengembangkan dan mengkoordinasi langkah-langkah anti kecurangan. Kita juga membentuk tim anti kecurangan dari fasilitas kesehatan demi menjaga keberlanjutan Program JKN.

“dengan kegiatan ini, kita bisa saling bersinergi untuk bersama sama melakukan pencegahan dalam menghindari adanya kecurangan Program JKN dengan meningkatkan rasa peduli, tanggung jawab dan kewaspadaan dalam mencegah fraud”, jelasnya.

Kepala Kejaksaan Negeri Langsa, Efrianto dalam kesempatan itu mendorong semua stakeholders Program JKN yang hadir menyadari, bahwa pencegahan fraud bukan hanya tugas BPJS Kesehatan maupun Dinas Kesehatan, namun tanggung jawab bersama, termasuk fasilitas kesehatan.

“Saya izin menyampaikan testimoni saya pribadi dalam menggunakan Program JKN. Kebetulan orang tua saya menderita penyakit saraf kejepit, asam urat serta kolestrol yang tinggi dan saya termasuk peserta yang sering membawa orang tua saya ke rumah sakit. Saya sangat merasakan manfaat dari Program JKN”, terangnya.

Ia menyampaikan, program JKN sangat membantu sekali untuk masyarakat pada umumnya karena biaya masuk rumah sakit bila ditanggung sendiri itu mahal sekali. Setelah kegiatan ini, kita berharap dapat menghindari terjadinya fraud.

“semoga pelayanan kesehatan di Indonesia semakin hebat dan baik lagi. Saya berniat membayar iuran Program JKN untuk membantu orang lain dengan bergotong royong”, pungkas Efrianto.

Sementara itu, Wakil Ketua Persi Aceh, Wachyoe Hadi Saputra mengungkapkan, fraud bukan saja dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja, tetapi adanya pembiaran yang menjadi sebuah kesengajaan.

“mulai dari sekarang, mari kita melakukan kolaborasi menuju langkah penting untuk mengatasi fraud dalam pelaksanaan Program JKN. Dengan dukungan dari semua skateholder, kita yakin bisa meningkatkan pencegahan kecurangan terhadap Program JKN”, katanya.

“saya berharap semuanya saling bergandengan untuk memperbaiki kondisi. Jadi, peran PERSI dalam JKN sangatlah penting. PERSI membantu meningkatkan kualitas sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan yang mudah, terjangkau dan pelayanan yang berkualitas”, jelas Wachyoe Hadi.

Turut hadir dalam acara, Asisten Administrasi dan Umum Kita Langsa, Kepala Dinkes Kota Langsa, Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Aceh Tenggara, Ketua TKMKB Cabang Langsa, TIM PK JKN Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang serta Pimpinan Fasilitas Kesehatan Mitra BPJS Kesehatan.



Source

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *